Senin, 27 Desember 2010

BAGAIMANA CARA KHUSYU'.??

Secara Lughah
khusyu’ berarti rendah
diri atau mendekati
rendah diri. Menurut
pengertian ini khusyu’ itu
terdapat pada suara
penglihatan ketenangan
dan kerendahdirian.
Sedangkan pengertian
khusyu ’ menurut syara’
adl rendah diri. Rendah
diri ini kadang-kadang
berada dalam hati dan
kadang-kadang berasal
dari anggota tubuh
seperti diam. Adapun
dalil yg menguatkan
bahwa khusyu ’ itu
pekerjaan hati adl hadis
Ali ra “Khusyu’ itu berada
dalam hati” hadis
“Sekiranya sanubari hati
orang ini khusyu niscaya
anggota tubuhnya
menjadi khusyu ” dan
hadis do’a mohon
perlindungan “..dan aku
mohon perlindungan
kepada-Mu dari sanubari
hati yg tidak khusyu. ”
Apakah khusyu’ dalam
salat itu wajib?Dalam
masalah ini ulama
berbeda pendapat.
Menurut al-Ghozali
khusyu ’ itu wajib. Beliau
menguraikan
argumentasinya secara
panjang lebar -untuk
menguatkan
pendapatnya- dalam
kitab ‘Ihyaa’ Ulumuddin’.
Akan tetapi menurut
Jumhur Ulama ’ khusyu’
itu tidak wajib. Bahkan
Imam an-Nawawi
mengklaim adanya Ijma’
yg tidak mewajibkan
khusyu ’. Hadis-Hadis yg
Menganjurkan Seseorang
agar Berlaku Khusyu ’
dalam Salatnya .
Dari Anas ra bahwa
Rasulullah saw bersabda
“ Apabila hidangan makan
malam telah disiapkan
maka mulailah
menyantap makanan itu
sebelum anda salat
Maghrib ” .
Hadis tersebut menurut
Jumhur Ulama ’
menunjukkan sunnahnya
mendahulukan makan
malam atas salat. Karena
hal itu akan bisa
mengarahkan seseorang
berkonsentrasi dalam
salatnya. Bahkan
menurut ulama yg lain
agar sanubari hati itu
tidak tergoda dgn
makanan yg sudah
tersediakan tersebut. Di
samping itu ada beberapa
atsar sahabat yg
menjelaskan tentang
ta ’lil dilarangnya
mendahulukan salat
ketika makanan sudah
dihidangkan. Di
antaranya adl atsar yg
dikeluarkan oleh Ibnu
Abu Syaibah dari Abu
Hurairah dan Ibnu Abbas
“ Bahwa keduanya pernah
sedang makan sementara
didapur api nya masih
terdapat daging yg
sedang dibakar lalu
sahabat yg melakukan
adzan tersebut ingin
melakukan iqamah utk
salat tiba-tiba Ibnu Abbas
berkata kepadanya
‘ Jangan terburu-buru’
kita tidak melakukan
salat selama dalam hati
kita masih ingat
sesuatu . ” Dalam riwayat
yg lain disebutkan
“ Supaya tidak
memalingkan perhatian
kita dalam salat. ”
Disebutkan pula dari
Hasan bin Ali as bahwa
dia berkata “Makan
malam sebelum salat itu
bisa menghilangkan jiwa
yg suka mencela . ” Jika
waktu salat tinggal
sedikit apakah
disunnahkan pula
mendahulukan makan
atas salat? Kesunnahan
seperti itu dilakukan
apabila waktu salat
masing panjang. Namun
jika waktu salat tinggal
sedikit maka menurut
Jumhur Ulama ’ dia
mendahulukan salat atas
makan. Hal ini
dimaksudkan utk
menjaga waktu salat
agar tidak lewat.
Kandungan Hadis Dari
hadis no. 2 di atas bisa
ditarik kesimpulan
sebagai berikut a.
Hadirnya makanan
seperti itu bisa menjadi
uzur utk meninggalkan
salat jama’ah. Telah
diriwayatkan dari Ibnu
Umar bahwa apabila
hidangan makan
malamnya telah
disiapkan dan dia
mendengar bacaan Imam
dalam salat maka dia
tidak berdiri sampai dia
selesai makan.b. Hal-hal
selain makanan bisa
dianalogikan dgn
makanan selama
mempunyai ilat yg sama
yaitu apabila dia
mengakhirkan melakukan
sesuatu itu hatinya
menjadi terganggu ketika
salat. Maka sebaiknya
melakukan sesuatu itu
sebelum salat.Dan di sini
yg perlu diperhatikan
betul adl bahwa sesuatu
itu telah diperbolehkan
secara tegas bahkan
dianjurkan oleh Syara’ .
Akan tetapi apabila
sesuatu itu tidak
dianjurkan oleh Syara’
maka mendahulukan
salat lbh baik daripada
melakukan atau
melanjutkan sesuatu itu.
Contohnya adl menonton
sinetron berbincang-
bincang dgn kawan atau
kerabatnya. Karena itu
mendahulukan salat lbh
baik daripada menonton
sinetron atau mengobrol
lbh dahulu dgn kawan
atau kerabatnya baik
waktu salat tinggal
sedikit atau masih
panjang.
Dari Aisyah ra berkata
“ saya bertanya kepada
Rasulullah saw tentang
menoleh dalam salat ?”
Kemudian Rasul saw
menjawab “Menoleh itu
adl suatu keteledoran
seseorang akibat ulah
syetan dalam salat
seorang hamba ” Menurut
riwayat at-Tirmidzi dan
menshahihkannya
“ Janganlah anda menoleh
dalam salat krn itu adl
kebinasaan . Apabila
anda harus
melakukannya maka
lakukanlah dalam salat
sunnah ”
Seseorang yg sedang
melakukan salat
dimakruhkan menoleh ke
kanan dan ke kiri. Karena
pada dasarnya dia sedang
menghadap Tuhannya.
Sementara itu syetan
selalu mengintip dan
mencari-cari kelengahan
orang itu. Jika seseorang
dalam salatnya menoleh
ke kiri dan ke kanan
berarti dia telah masuk
perangkap syetan.
Menurut Jumhur Ulama ’
menoleh itu dimakruhkan
krn bisa mengurangi
khusyu ’ salat. Namun
apabila menolehnya itu
sampai memalingkan
dadanya atau seluruh
lehernya dari kiblat maka
hal itu bukan lagi makruh
melainkan bisa
membatalkan salat. Hal
ini berdasarkan pada
hadis Abu Dzar “Allah
SWT selalu menghadap
kepada seorang hamba
dalam salatnya selama
dia tidak menoleh apabila
dia memalingkan
wajahnya maka Allah pun
‘pergi’
20 September jam 19:32 ·
Suka · 1 · Hapus
Tanya Jawab Masalah
Islam Hal utama yang
menyebabkan shalat
kurang khusu ’ atau
bahkan tidak khusu’
adalah buru-buru. Setiap
melakukan shalat, selalu
diingatkan atau
dibayang-bayangi oleh
hal-hal yang akan kita
lakukan setelah shalat
atau hal-hal yang
terlupakan sebelum
shalat, tiba-tiba terlintas
dipikiran.
Berikut tips untuk
mencapai shalat khusu’:
- Sebelum memulai
shalat, niatkan bahwa
anda punya waktu 15
menit untuk shalat. Jadi
anda tidak perlu terburu-
buru dalam melakukan
shalat. Segala hal yang
akan anda lakukan
setelah shalat, masih bisa
menunggu setelah 15
menit ini berlalu.
- Lakukan shalat dengan
sadar, artinya anda tahu
& sadar rukun apa yang
sedang anda lakukan
atau bacaan apa yang
sedang anda baca.
Bacalah bacaan shalat
secara perlahan dan
lemah lembut. Tidak
perlu terburu-buru
karena anda punya waktu
15 menit untuk shalat ini.
- Ketika melakukan
gerakan shalat,
sempurnakanlah gerakan
tersebut terlebih dahulu
sebelum memulai bacaan.
Misalnya ketika berdiri,
berdirilah dengan tegak
dan anda sadar & bisa
merasakan bahwa anda
sedang berdiri. Ketika
rukuk, rasakan dengan
penuh kesadaran bahwa
anda sedang rukuk,
sempurnakan gerakan
rukuk, baru kemudian
memulai bacaan. Ketika
sujud, rasakan bahwa
anda sedang bersujud,
rasakan bahwa tubuh
anda sedang bersujud,
baru kemudian mulai
bacaannya. Triknya
jangan memulai bacaan
sebelum anda sadar
bahwa anda sedang
bersujud atau rukuk. Jika
perlu menarik nafas,
tariklah nafas terlebih
dahulu, baru memulai
bacaan. Sekali lagi jangan
terburu-buru karena
anda punya waktu 15
menit untuk melakukan
shalat ini.
- Yakinkan dalam hati
bahwa Allah SWT sedang
memandang kepada
anda. Allah sedang
mendengarkan bacaan-
bacaan anda. Gunakan
hati, bukan pikiran. Jika
harus menitikan air mata,
biarkan air mata anda
mengalir, rasakan dengan
hati. Jika ada penyesalan
terhadap dosa-dosa anda
yang telah lalu, rasakan
itu, rasakan dengan
sangat mendalam,
biarkan air mata anda
mengalir. Anda akan
merasakan begitu rindu
dengan Allah, laksana
anda baru pulang ke
kampung halaman dari
perantauan yang telah
bertahun-tahun. Jika
anda merasakan hal ini
ketika bersujud,
biarkanlah posisi anda
dalam keadaan bersujud,
sampai hati anda merasa
puas, baru kemudian
bangkit dari sujud.
Anda tidak perlu menjadi
imam mesjid, seorang
ustaz / ustazah, atau pak
haji / ibu haji untuk
mencapai shalat khusu ’.
Praktekan tips di atas,
Insya Allah anda akan
mendapatkan shalat
khusu ’. Sebenarnya shalat
khusus’ bukan diciptakan,
tetapi kita menyiapkan
diri untuk menerima
kekhusukan itu dari Allah
SWT. Allah akan
memberikan rasa khusu ’
jika jiwa kita sudah siap
menerimanya. Sedikit
atau banyak dosa yang
telah anda lakukan TIDAK
AKAN MENGHALANGI
anda untuk menerima
kekhusukan dari Allah.
Allah Maha Pengampun,
Allah Maha Penyayang
dan Maha Pengasih.
Maha dapat diartikan
tidak terbatas, banyak
dan berlimpah.
Perlu latihan yang terus
menerus untuk mencapai
shalat khusu ’. Jika sudah
mencapai rasa khusu’,
pertahankanlah. Jika
kadang kala hilang,
ulangi lagi tips di atas.
Karena hati kita laksana
air laut, kadang pasang,
kadang surut.

1 komentar: