Senin, 13 Desember 2010

KAPA SEBAIKNYA SHOLAT ISTIKHOROH DILAKUKAN.??

Sholat istikharah boleh
dilaksanakan kapan saja,
baik siang maupun
malam. Kalau dilakukan
malam hari pada saat
shalat tahajjud karena
memang waktu seperti
itu sangat utama. Namun
intinya adalah ketika kita
menghadapi persoalan
yang berat maupun yang
ringan. Dalam hadis
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang
diantar kalian berniat
melakukan suatu urusan,
hendaklah dia sholat dua
raka ’at yang bukan
fardhu kemudian
hendaklah dia berdo’a ,
“Allahumma…” (HR
Bukhari)
Dalam hadits tersebut
dijelaskan waktunya
adalah kapan saja dan
tidak terikat. Oleh
karena itu Imam An-
Nawawi berkata,
“Istikharah disunnahkan
dilaksanakan di segala
kondisi sebagaimana
dijelaskan oleh nash hadis
di atas. ” (Al-Adzkar) hal
tersebut juga
dikemukakan oleh Ibnu
Hajar Al-Asqolani (Fathul
Bari 11/184)
Dalam hadis tidak
dijelaskan bagaimana
jawaban akan diberikan,
meskipun Imam Nawawi
dalam kitabnya Al-Adzkar
menyatakan hendaklah
orang tersebut memilih
sesuai dengan pilihan
hatinya (hatinya menjadi
contong terhadap suatu
pilihan setelah sholat).
Tetapi pendapat tersebut
ditentang oleh sejumlah
ulama karena hadis yang
menjadi rujukan Imam
Nawawi adalah hadis
dhoif. Para ulama hanya
menegaskan bahwa
jangan memilih pilihan
yang ada sebelumnya
yang hanya berdasarkan
kepada hawa nafsu
(Fathul bari 11/187)
Jadi yang seharus
dilakukan adalah, setelah
kita melaksanakan sholat
istikharah kita pilih mana
yang terbaik (berazam)
dan meyerahkan segala
urusannya pada Allah.
Karena kalau pilhan
tersebut adalah pilihan
yang terbaik, maka Allah
akan memudahkannya
bagi orang tersebut dan
akan memberkahinya.
Tetapi jika hal tersebut
adalah sebaliknya maka
Allah akan
memalingkannya dan
memudahkan orang
tersebut kepada
kebaikan dengan idzin-
Nya. (Bughyatul
Mutathowwi ’ Fi Sholat
At-Tathowwu’ hal 105)
Kami tidak mendapatkan
dalil shohih yang
menjelaskan tentang
batasan minimum
maupun maksimum
pelaksanaan sholat
istikharah. Sedangkan
hadis yang diriwayatkan
oleh Ibnu sunni dari Anas
r.a. ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda, “Wahai
Anas, apabila engkau
berniat melaksanakan
suatu urusan, maka minta
pilihan pada Tuhanmu
mengenai urusan
tersebut tujuh kali,
kemudian perhatikan
mana urusan yang
pertama dipilih oleh
hatimu, karena kebikan
ada padanya. ”
Hadis di atas dihoif
sebagaimana
dikemukakan oleh Ibnu
Hajar, “Sanadnya dhoif
sekali.” (Fathul Bari
11/187). Al-Iroqi berkata,
“ Mereka (para rowi)
memang terkenal tetapi
di antara mereka ada
rowi yang terkenal
dengan kedhoifannya
(bahkan sangat dhoif)
yaitu Ibrohim bin Al-
Baro” (Kitab Al-Adzkar
An-Nawawi dan Tuhfatul
Abror As-Suyuthi hal
162-163)

1 komentar:

  1. Kalai sy memilih orang yg bersangkutan yg bermasalah apakah jodoh sy?

    BalasHapus